Tapi menurutku, Papa romantis menurut versinya...
Papa mengajarkan kami (anak kandungnya) dgn peluk & cium saat akan berkarya, berjumpa atau berpisah...
Tapi kami diminta salam berjabat tangan / mencium tangan orangtua sbg tanda hormat...
Dgn berjalannya waktu, ia mengajarkan salam menurut agama...
Ketika kami berbuat suatu kesalahan, kami akan dipanggilnya, duduk & berbicara dari hati ke hati ~ hingga tanpa terasa air mata telah menetes di pipi...
Ketika aku kehilangan yg aku kasihi, Papa datang ke rumahku masuk ke kamarku & memelukku lamaaaa sekali tanpa bicara hingga aku bisa nangis sesegukan di pelukannya...
Kalo cerita tentang Papa, ngga akan selesai2 & membuatku makin rindu padanya...
Kalo rindu pada orang yg masih ada, masih bisa liat foto wajahnya...
Tapi rindu terhadap Papa rasanya ngga cukup dgn liat fotonya ~ rindu suaranya, rindu pelukannya, rindu ngobrol dgnnya, rindu semuanya !
I miss you badly, Pa...
Kangen banget2..
Al-Fatihah...