Rabu, 30 Januari 2013

GERBANG NIRWANA

Beliau berdiri persis di depanku... Semburat cahaya terang berada di belakangnya... Tak lama kemudian, terlihat seperti gerbang besar terbuka yang didalamnya memancarkan sinar terang benderang... Beliau menapaki tangga memasuki ruangan didalam gerbang... Ketika beliau melewati gerbang tersebut, gerbang tersebut menutup dengan sendirinya... Bersaman dengan gerbang tertutup, kilatan sinar yang sangat terang benderang keluar memancarkan sinarnya... Gerbang telah tertutup... Beliau telah pergi... Hanya do'a yang dapat aku panjatkan sebagai tempatku bersilaturahim dengannya... Terima kasih, Pa... Selamat jalan... Selamat menikmati kehidupan yang indah dan abadi... We love you, always....

Senin, 28 Januari 2013

DEAR MY WIFE

I love you for everyday meals you cook... I love you for everypray you said... Dear my wife my love and my everything... I love you, Yang... So long ago born a lion in the forest... The lion name HOUTMAN.... [surat cinta Papa untuk Mama, yang disampaikan Dewa]

TODAY IS THE DAY

When all kindness being paid... By the tears of friends and by smile of a wife... While a Nirvana open the gate, a soul invited to enter... On this day, my Grandpa Houtman walk inside the gate and smile to every angel and follow by every wisdom... On today's event on your deepest pray, he thought he was (#loved#) still in this world... I love you, Yang.... (*sayang) [surat cinta dari Papa ke Mama, yg disampaikan oleh Dewa)

Rabu, 23 Januari 2013

Bermohon kepada Alloh SWT

Maha Suci Engkau Tiada Tuhan selainMU... Aku mohon ampun atas dosaku & aku memohon padaMu kesempurnaan amalku... Sesungguhnya Engkau Maha Mengampuni segala dosa bagi siapa yang Engkau kehendaki... Dan Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang... Ya Alloh Tuhan Yang Maha Pengampun, aku memohon ampunan dari Engkau... Ya Alloh Tuhan Yang Maha Penerima taubat, aku memohon padaMu, Engkau berkenan menerima taubatku... Ya Alloh Tuhan Yang Maha Pengasih, aku memohon kasih sayang dari Engkau... Ya Alloh Tuhan Yang Maha Pemaaf, aku memohon Engkau berkenan menerima maafku... Ya Alloh Tuhan Yang Maha Penyantun, aku memohon santunan dari Engkau... Ya Tuhanku... Aku memohon kepadaMU agar Engkau berkenan memberiku ilham agar aku tetap mensyukuri nikmatMU yang telah Engkau berikan kepadaku dan aku memohon padaMU agar Engkau berkenan memberiku kemampuan untuk bisa beribadah kepadaMU dengan baik... Ya Tuhanku... Aku memohon kepadaMU seluruh kebaikan... Aku juga berlindung kepadaMU dari seluruh keburukan... Ya Tuhanku... Aku memohon kepadaMU agar dapat dibukakan untukku dengan kebaikan, dan mohon ditutp untukku dengen kebaikan... Aku memohon padaMU Ya Tuhanku agar aku diberi kerinduan untuk bertemu denganMU tanpa kesulitan maupun hal-hal yang menyulitkan, juga tanpa fitnah yang menyesatkan... Aku memohon kepadaMU Ya Tuhanku, agar Engkau mempelihara aku dari segala keburukan karena siapa yang dipelihara dari keburukan berarti telah Engkau beri Rahmat dan itu adalah keberuntungan yang besar... Terima kasih Ya Tuhanku Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang... Aku memohon Engkau berkenan mengabulkan permohonanku... Aamiiin Ya Robbal 'alamiin...

Selasa, 22 Januari 2013

Pamit

Ayahku pamit... bukan sekedar pamit keluar rumah / berangkat berkarya... tapi "pamit" untuk selama-lamanya... "Nak... Papa pamit, ya..." Suara itu terdengar jelas di telingaku... Aku masih berpikir bahwa aku salah dengar... tapi aku masih sempat berujar dalam hati... "Eva ngga apa-apa kalo Papa pamit, tapi kasihan Mama... Tunggu dulu sampai Mama datang... Tapi maafin Eva, ya... Eva minta maaf atas semua kesalahan Eva selama ini..." Waktu berlalu... Ayahku tidak lepas dari kegiatannya menebar zakat, infaq & sedekah, walaupun dari tempat tidurnya... 3 bulan berlalu... Kondisi fisik Ayahku menurun... Fungsi organ tubuhnya mulai tampak tidak bekerja dgn baik. Fungsi ginjalnya tidak bekerja sehingga Ayah tidak dapat ke "toilet", mulai tampak terjadi pembengkakan di beberapa anggota tubuh. Karena cairan tubuhnya sudah "menyebar" ke bagian kaki, tangan, dsb. Ayah mulai tampak tidak dapat membuka mata walaupun masih ada respon darinya. Hari senin malam, aku di rumah bersama anak-anakku, mendampingi anak-anak belajar... Sepulang bekerja, suamiku menjenguk Ayah di rumah sakit. Entah apa ini yg disebut dgn kontak batin, aku tidak tau... Setelah sholat Isya & sholat sunnah, dadaku terasa berat untuk bernafas. Aku berpikir bahwa mungkin aku sudah mau "dijemput". Aku hanya mampu berdzikir & mohon ampun. Aku melihat ruangan di ruangan rumah sakit tempat Ayahku dirawat. Tak lama kemudian, aku mendengar kembali suara yg begitu jelas di telingaku... "Nak... Papa pamit, ya..." Sontak didalam hati aku langsung menjawab, "Papa... Eva minta maaf lahir batin atas kesalahan Eva selama ini, Eva berterima kasih banyak atas apa yg udah Papa kasih ke Eva selama ini... Maafin Eva ya, Pa... Kalo Eva banyak buat salah sama Papa..." Pertama kalinya aku menangis didepan anak-anak, aku sesegukan sendirian, aku dipeluk anak-anak dgn kuat... Sudah pasti mereka kaget, karena aku ngga pernah seperti itu... Setelah merasa sudah tidak sesak & sesegukan lagi, aku melanjutkan sholat sunnahku... Sebelumnya, aku berikan telpon genggamku pada anak-anak... "Nak... Kalo ada telpon dari rumah sakit, sampaikan Bunda lagi sholat". Empat hari setelah itu, Ayahku berpulang... Ibuku, suamiku, adik-adikku, serta orang-orang yg selalu berada di kegiatan sehari-hari Ayahku ikut "menghantarkan do'a" , mengiringi kepergian Ayahku... "Terima kasih, Pa... You are always in our heart. Love you..."

Family Tree Story

Hari itu merupakan jadwal ke 2 Ayahku akan menjalani kemoterapi. Sesaat sebelum kemoterapi, pihak rumah sakit melakukan serangkaian pemeriksaan pengecekan, khususnya pada selang yg tertanam di leher Ayah. Ternyata, selang yg tertanam ada yg tersumbat sehingga harus dilakukan operasi pemindahan & penanaman selang pada leher di sisi sebelah kanan... Ayah butuh support... Ayah meminta aku & suamiku untuk tidak berada jauh dari Ayah... Setelah operasi tersebut selesai, aku & suamiku berbagi tugas. Aku menemani Ayah, suamiku mengurus administrasi rumah sakit. Disaat menunggu Ayah, aku iseng bertanya tentang keluarga Ayah secara lengkap (Ayah jarang sekali bercerita tentang keluarga besar secara lengkap). Aku mendengarkan Ayah bercerita, sesekali Ayah bercerita sambil tertawa terkadang meneteskan air mata... Setelah bercerita, Ayah bertanya kepadaku mengapa aku bertanya tentang keluarga Ayah secara lengkap. Aku hanya bisa menjawab, "untuk melengkapi family tree story" . Aku menikmati momen tersebut... Karena hal itu merupakan pengalaman pertama & pengalaman terakhir untukku , Ayah bercerita tentang keluarganya, leluhurnya... "terima kasih, Pa... I miss you so much"