Senin, 08 April 2013

KEBAHAGIAAN

Kebahagiaan dimulai saat ini, tidak perlu menunggu "nanti" / "sukses".

Hari ini saya ngobrol dengan dua orang yg berbeda dgn tempat yg berbeda, tanpa direncanakan kita ngobrol dgn topik yg sama... Satu orang kantoran, yg satunya penjual sayur...

Teman saya yg orang kantoran ini bercerita bahwa ia pernah bertemu dgn pedagang kambing qurban +/- 2,5 th yg lalu... Karena sering ketemu, akhirnya suka saling "berbagi cerita pendek".
Dalam pertemuan itu, teman saya ini mendapat hikmah bahwa :
1. Tiap hari tiap detik adalah hal baru.
2. Berpikir itu dengan logika. Karena biasanya, perempuan lebih sering terbawa perasaan...
3. Berpikir positif.
4. Berpikir praktis, yang penting kita tau tujuan hidup kita sendiri...

Kalo bisa dipetik dalam bahasa agama, "AKU sesuai prasangka hambaKU".

Lain halnya dengan Ibu tukang sayur...
Penampilannya, luar biasa semangat untuk menjajakan dagangannya... "mengetuk pintu" satu per satu rumah yg dilewati sambil berteriak / membunyikan klakson motornya.
Setelah belanja sayur, saya memesan telur untuk ia bawakan & ia berjanji agak siang akan ia bawakan.
Setelah agak siang, ia menepati janjinya membawa telur yg saya pesan...
Saya menyampaikan padanya, "semoga dagangannya laku semua, ya... Yg sehat, yang senang..."
Ia menjawabnya dengan senang, "aamiiin... Terima kasih ya, Bu..."
Kemudian ia mengeluh dalam bahasa Jawa halus ( lagi-lagi saya kesulitan untuk menjawabnya dengan bahasa yg sama ), kira-kira yg artinya, "waaaah, Bu... Habis ini saya mau pulang. Capek. Kesel. Mana rumah berantakan ...!"
Saya mengingatkan, "Yu... Kalo kesel, nanti rejekinya ngga mampir, lho !"
Ia diam sejenak, bingung... "memangnya gitu, Bu?"
"Ya, iya... Mana mau rejekinya mampir, wong diseneni (:dimarahin / diomelin /dijengkelin)"
"Tapi, Bu... Gimana ngga, anak saya 5, yg gede-gede udah pada kerja, yg kecil masih SMA"
"wis... Ngga usah pake tapi... Biar rejekinya datang, yg banyak..."
"gitu ya, Bu... Mana saya ditinggal mati suami, Bu..."
"wis... Tetap bersyukur, Alhamdulillahi Robbil 'alamiin..."
"ya, Bu... Terima kasih ilmunya ya, Bu..."