Minggu, 17 Februari 2013

GENERASI YANG LEMAH

Dalam Al-Qur'an surat An-Nisaa ayat 9, menerangkan bahwa "kita harus khawatir meninggalkan generasi yg lemah".

Generasi yg lemah bisa ditafsirkan bermacam-macam...
Ada yg mengtakan bahwa itu adalah anak-anak, generasi penerus, keturunan yg mungkin nantinya hidupnya susah, dsb.

Ada cerita, di zaman dulu, ada orang tua Betawi menanam pohon buah yg jumlahnya banyak, ketika ditanya, ia akan menjawab, "buat cucu gua nanti". Begitu juga ketika ia menjadi tuan tanah, ketika ia ditanya kenapa memiliki lahan yg banyak serta kontrakan yg banyak, ia akan menjawab, "buat keluarga gua nanti, biar waktu gua ngga ada, idupnye kagak suse".

Beda zaman, beda area, beda cerita...
Di tanah Sumatra, hidup kakek-kakek yg terlahir bukan sebagai orang kaya. Dengan kegigihan usahanya, akhirnya ia mampu memiliki banyak perusahaan sehingga banyak orang yg bekerja padanya, memiliki banyak harta hingga uangnya "ngga berseri" alias banyak sekali jumlahnya.
Walaupun ia memiliki uang banyak, ia lebih suka pergi ke tempat ia tuju berkendara dengan taksi, alasannya membantu orang lain.
Ia memiliki rumah yg jumlahnya amat sangat banyak tetapi rumah-rumah tersebut ia sewakan semua, yg ia & keluarganya pakai hanya yg diperlukan saja, ketika ditanya mengapa ia melakukan seperti itu, jawabnya "biar bisa bantu banyak orang, banyak orang kerja, banyak orang bisa sewa rumah dengan harga murah & kalo nanti saya udah ngga ada, keluarga saya hidupnya ngga susah".

Apapun ceritanya, semua orangtua melakukan hal yg kadang tidak masuk akal, hanya menginginkan orang yg disekitarnya bahagia, yg paling utama adalah ia tidak ingin meninggalkan keturunannya menjadi susah agar pengalaman hidupnya tidak dialami anak keturunannya....