Rabu, 22 Oktober 2008

Do'a Untuk Orangtua

Suatu hari saya akan sholat dzuhur . Ketika sholat berlangsung , seorang anak lelaki berdiri tepat didepan sajadah saya . Ia berumur +/- 6-8 th (kelebihan anak tersebut adalah keterbelakangan mental), memperhatikan saya sholat . Tak lama , ia pun ikut sholat (tepat didepan sajadah saya) , tetapi sambil berulang kali menoleh ke arah saya sholat & ia pun kembali ke sholatnya . Jujur saya akui , sholat saya ketika itu jauh dari kesempurnaan (walaupun saya masih terus berlatih untuk belajar sholat dengan baik).

Setelah menyelesaikan sholat , saya mulai berdo'a untuk ke-2 Orangtua saya & alm. ke-2 mertua saya . Ketika ditengah do'a yang sedang dipanjatkan , do'a saya terhenti mendengarkan ia berdo'a .
" Robbigh firlii ... wali wali dayya ... warhamhuma kamaa robbayani shoghiroo ..."
Terlintas di benak saya & berkecamuk bermacam - macam pikiran , ia dengan tulus mendo'akan ke-2 orangtuanya ... walaupun kata- kata yang diucapkan tidak sesempurna anak seusianya ... kemungkinan Orangtuanya sedang mencarinya (karena anak tersebut hilang di pasar & diketemukan oleh Tukang Ojek) .... Serta ketulusan dari do'anya , dsb.

Pertanyaan selanjutnya yang muncul :
- Mampukah kita dapat berdo'a setulus dari do'a yang sedang dipanjatkannya ?
- Mampukah kita memuliakan Orangtua kita seperti ia sedang memuliakan Orangtuanya ?