Minggu, 01 September 2013

SENYUM

Seorang Ibu menceritakan pengalaman hidupnya kepada saya...

"Awalnya, saya berpikir bahwa saya kepingin anak saya sempurna...
Pelajaran sempurna, sikap sempurna, dst...
Semua harus sempurna seperti yg saya mau...
Anak saya yg besar laki-laki, dan dia menuruti apa kehendak saya...
Lama-lama ketika ia dewasa (ia sudah semester akhir sekarang; ia bercerita seraya tersenyum), ia berubah, keras, sikapnya pun seperti itu terhadap saya (raut wajahnya mulai sedih)...
Anak saya yg kecil, perempuan, saya masih tetap berpikir bahwa ia harus sempurna...
Ya... Ia melakukan semua yg saya minta tapi... sikapnya kok ngga manis ya ?
Ia pun juga keras terhadap saya...
Sikap anak perempuan saya, kok ngga manis ya ?
Apa yg salah ?
Saya letih... Saya capek...
Hal ini membuat saya berpikir bahwa semua berawal dari saya...
Saya yg salah...
Saya ingin melihat senyumnya...
Rupanya senyumnya lebih berharga & lebih mahal daripada nilai sekolahnya..."

*cerita & keluhan seorang Ibu tentang anaknya
#ceritaeva