Sabtu, 09 Agustus 2014

PENJUAL TISSUE ASONGAN

Suatu hari di lampu merah, seorang gadis kecil menjajakan barang dagangannya berupa tissue...
Melihat ia berjualan, rasa hati ingin membeli barang dagangannya agar cepat laku...

Aku berkata pada suamiku agar kita membeli barang dagangannya...
Suamiku membuka kaca jendela kendaraan kami & gadis kecil tadi mulai menjajakannya...

"Berapa harganya, nak ?"
"Satunya Rp.4.000,-"
"Kami beli 1 saja" (sambil mengeluarkan uang lima ribuan)
Ia kemudian memberikan 2 bungkus tissue...
Akhirnya kami mengganti uang lima ribuan kami dgn uang selembar sepuluh ribuan...
"Kembaliannya buat kamu"
Tidak berhenti sampai disitu, ia justru memberikan sebungkus tissue lagi kepada kami....
"Nak... Jangan... Nanti kamu rugi"
"Nggak, Pak... Ada untungnya, gopek (lima ratus)"
"Ngga usah, nak... Yg 1 ini bisa kamu jual lagi ke orang lain, agar untungmu lebih banyak..."

Pengendara motor disebelah kendaraan kami pun membujuknya...
"Udaaah... Ambil aja... Ngga usah dikembaliin..."

Gadis kecil tadi tetap bersikeras & kukuh dgn pendiriannya...
"Pak... Udah... Ini saya udah untung kok, saya ingin dagangannya cepat laku semua..."

Kami kemudian menawarkan cemilan-cemilan yg ada di kendaraan kami...
"Kalo ini, kamu mau ngga?"
"Mau, Pak... Terima kasih ya..."
Gadis itu langsung beranjak pergi sambil membawa beberapa bungkus cemilan...


( ^ , ^ )

Hal ini membuat diriku untuk mengulas peristiwa tadi...
Kami tau kami salah bahwa tidak boleh membeli barang dagangan di area lampu merah...
Tapi ia butuh uang untuk makan...
Aku teringat pesan Ayahku...
"Orang lapar, ngga butuh nasehat. Ia butuh makan"

Ya... Akhirnya aku berkesimpulan bahwa,
"Perut kosong ngga butuh otak tapi perut kosong akhirnya bisa memerintah otak untuk bertindak apapun"

-----------------------------------
cerita eva
dari tanah kembali ke tanah